Facebook
Youtube
Instagram

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

Diterbitkan Minggu, 23 Maret 2025

Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah suatu rangkaian tindakan pertolongan yang diberikan kepada individu yang mengalami henti jantung atau henti napas. Tindakan ini bertujuan untuk menjaga aliran darah yang membawa oksigen ke otak dan organ vital lainnya sebelum pertolongan medis yang lebih lengkap tersedia. BHD merupakan bagian dari Resusitasi Jantung Paru (RJP) dan sangat penting dalam kasus kegawatdaruratan, baik di tempat umum maupun fasilitas kesehatan. Pengenalan BHD yang baik oleh orang awam dan tenaga medis telah terbukti meningkatkan angka kelangsungan hidup pada kasus henti jantung.

Definisi dan Signifikansi BHD

Menurut American Heart Association (AHA), BHD meliputi serangkaian intervensi yang dapat dilakukan tanpa alat medis yang kompleks. Tindakan utama dalam BHD adalah kompresi dada, yang jika dilakukan dengan benar dan cepat, dapat menjaga sirkulasi darah hingga defibrilasi atau perawatan lanjutan dapat dilakukan. Dalam beberapa tahun terakhir, fokus pada kualitas kompresi dada—terutama terkait kedalaman dan frekuensi kompresi—telah meningkat. BHD juga memberikan peran yang penting pada Automated External Defibrillator (AED) sebagai bagian integral dari respons cepat terhadap henti jantung.

Langkah-langkah dalam Bantuan Hidup Dasar

  1. Pastikan Keamanan
    Sebelum memberikan bantuan, pastikan bahwa situasi aman bagi Anda sebagai penolong dan korban. Hindari risiko lebih lanjut seperti kebakaran, lalu lintas, atau bahan berbahaya di sekitar korban.
  2. Penilaian Respon Korban
    Dekati korban dan coba untuk membangunkan mereka dengan memanggil atau menggoyang secara lembut. Jika korban tidak merespon, segera lanjutkan ke langkah berikutnya.
  3. Aktifkan Sistem Darurat
    Minta seseorang di sekitar untuk segera menghubungi layanan darurat atau, jika sendirian, lakukan sendiri setelah menilai respons korban. Semakin cepat layanan darurat diaktifkan, semakin besar peluang korban untuk selamat.
  4. Kompresi Dada
    Letakkan tangan Anda di tengah dada korban (di atas tulang dada) dan lakukan kompresi dengan frekuensi 100-120 kali per menit dan kedalaman 5-6 cm pada orang dewasa. Penting untuk membiarkan dada kembali ke posisi normal di antara setiap kompresi untuk memastikan aliran darah yang optimal.
  5. Napas Bantuan
    Jika Anda terlatih, setelah 30 kompresi dada, buka jalan napas dengan memiringkan kepala korban ke belakang dan angkat dagu. Berikan dua napas bantuan. Setiap napas harus cukup untuk membuat dada korban terangkat. Jika Anda tidak terlatih, fokuslah pada kompresi dada hingga bantuan medis tiba.
  6. Penggunaan Automated External Defibrillator (AED)
    Jika AED tersedia, segera gunakan setelah dipasang pada korban yang tidak sadarkan diri. AED secara otomatis akan menganalisis irama jantung korban dan memberikan kejut jika dibutuhkan.

Pembaharuan dalam Pedoman BHD (2020-2023)

Panduan terbaru dari American Heart Association (AHA) dan European Resuscitation Council (ERC) telah menggarisbawahi beberapa perubahan signifikan terkait BHD. Salah satu pembaruan terpenting adalah penekanan pada respons masyarakat yang lebih cepat dan luas terhadap kejadian henti jantung. Peningkatan pelatihan BHD bagi masyarakat umum, khususnya dalam penggunaan AED, telah menjadi bagian integral dari strategi penyelamatan nyawa. Selain itu, penelitian terbaru mendukung adanya program pelatihan BHD di sekolah dan tempat kerja sebagai upaya memperluas akses pengetahuan BHD.

Keterkaitan dengan Pandemi COVID-19

Selama pandemi COVID-19, pelaksanaan BHD mengalami beberapa modifikasi. Panduan darurat yang dikeluarkan selama pandemi menyarankan penolong untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) dan menghindari pemberian napas bantuan jika APD tidak tersedia, dan hanya fokus pada kompresi dada untuk mengurangi risiko penularan virus.

Kesimpulan

Bantuan Hidup Dasar adalah keterampilan penting yang dapat menyelamatkan nyawa dalam situasi darurat, baik di dalam maupun di luar fasilitas kesehatan. Pengetahuan dasar tentang BHD, termasuk penggunaan AED, dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup korban henti jantung mendadak. Oleh karena itu, pelatihan BHD yang lebih luas bagi masyarakat umum sangat dianjurkan, dengan pembaruan rutin sesuai dengan panduan terbaru dari lembaga kesehatan internasional.

Daftar Pustaka

  1. American Heart Association. (2020). 2020 AHA Guidelines for Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Cardiovascular Care. Circulation, 142(16), S366–S468.
  2. European Resuscitation Council. (2021). European Resuscitation Council Guidelines 2021: Executive Summary. Resuscitation, 161, 1-60.
  3. WHO. (2020). Basic Life Support (BLS) Manual. World Health Organization.
  4. Perkins, G. D., et al. (2021). Cardiopulmonary Resuscitation during the COVID-19 pandemic. Resuscitation, 160, 35-39.
  5. Kleinman, M. E., et al. (2018). Part 5: Adult Basic Life Support and Cardiopulmonary Resuscitation Quality. Circulation, 137, S397–S408.