Facebook
Youtube
Instagram

Deteksi Dini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Diterbitkan Senin, 24 Maret 2025

Deteksi Dini Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Kegawatdaruratan maternal dan neonatal merupakan kondisi yang mengancam jiwa ibu dan bayi selama proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan. Identifikasi dini terhadap tanda-tanda kegawatdaruratan dapat mencegah komplikasi serius dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi. Tindakan deteksi dini sangat penting untuk memastikan penanganan yang tepat waktu dan efektif.

Tanda-tanda Kegawatdaruratan Maternal

Pada ibu hamil, beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
1. Perdarahan Berat: Perdarahan selama kehamilan, terutama setelah 20 minggu, dapat menunjukkan adanya kondisi seperti plasenta previa atau solusio plasenta.
2. Preeklamsia dan Eklamsia: Tekanan darah tinggi disertai dengan gejala seperti sakit kepala, penglihatan kabur, dan pembengkakan dapat mengindikasikan preeklamsia.
3. Prolaps Tali Pusat: Ketika tali pusat keluar lebih dulu dari janin saat persalinan, kondisi ini bisa membahayakan janin karena suplai oksigen yang terganggu.

Tanda-tanda Kegawatdaruratan Neonatal

Pada bayi baru lahir, kondisi yang mengharuskan penanganan segera meliputi:
1. Asfiksia Neonatal: Ketidakmampuan bayi untuk bernapas secara spontan setelah lahir, yang memerlukan tindakan resusitasi segera.
2. Hipotermia: Suhu tubuh bayi yang rendah dapat menyebabkan gangguan metabolik dan memerlukan pemanasan segera.
3. Infeksi Neonatal: Tanda-tanda seperti demam, lesu, atau perubahan pola makan dapat menunjukkan infeksi serius yang perlu segera ditangani.

Strategi Deteksi Dini

Upaya deteksi dini melibatkan pemantauan kesehatan ibu dan janin secara teratur, termasuk pemeriksaan antenatal yang rutin. Pelatihan tenaga kesehatan mengenai kegawatdaruratan maternal dan neonatal juga penting untuk meningkatkan kesigapan dalam menangani kasus-kasus gawat darurat. Selain itu, edukasi kepada ibu hamil tentang tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan akses ke fasilitas kesehatan jika diperlukan.

Kesimpulan

Deteksi dini kegawatdaruratan maternal dan neonatal memainkan peran penting dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Melalui pemantauan yang tepat dan pengetahuan yang memadai, banyak komplikasi serius dapat dicegah atau ditangani lebih awal. Oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda-tanda kegawatdaruratan ini.

Daftar Pustaka

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2020). Pedoman Pelayanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
  2.  World Health Organization. (2021). Maternal and Neonatal Health Guidelines. Geneva: WHO.
  3. Prawirohardjo, S. (2019). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  4. Dewi, I. A., & Suryani, T. (2020). Deteksi Dini Kegawatdaruratan pada Ibu Hamil dan Bayi Baru Lahir. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 14(2), 120-128.
  5. Neuman, M. I., Monuteaux, M. C., Scully, K. J., & Baskin, M. N. (2022). Early Warning Signs in Maternal and Neonatal Emergencies. The Lancet Global Health, 10(3), 180-187.