Facebook
Youtube
Instagram

Tatalaksana Kewaspadaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal

Diterbitkan Rabu, 26 Maret 2025

Pendahuluan

Kegawatdaruratan maternal dan neonatal adalah kondisi yang membutuhkan penanganan segera untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi. Kondisi ini sering terjadi di fasilitas kesehatan primer maupun sekunder. Oleh karena itu, tenaga kesehatan harus memiliki keterampilan dan kewaspadaan yang tinggi dalam menangani kegawatdaruratan ini.

Kewaspadaan dan Tatalaksana Maternal

Kegawatdaruratan maternal mencakup komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Beberapa kondisi yang memerlukan penanganan segera antara lain:

  1. Perdarahan post partum (PPH): Pendarahan hebat setelah persalinan yang menjadi penyebab utama kematian ibu. Penanganan meliputi pemberian uterotonik, kompresi uterus, hingga intervensi bedah jika perlu.
  2. Preeklamsia dan Eklampsia: Preeklamsia ditandai dengan hipertensi dan proteinuria yang dapat berkembang menjadi eklampsia jika tidak tertangani, yang ditandai dengan kejang. Tatalaksana meliputi kontrol tekanan darah, pemberian magnesium sulfat, dan terminasi kehamilan bila diperlukan.
  3. Partus macet: Kegagalan proses persalinan spontan yang memerlukan intervensi cepat, baik melalui tindakan persalinan operatif seperti vakum ekstraksi atau operasi sesar.

Kewaspadaan dan Tatalaksana Neonatal

Kegawatdaruratan pada neonatus sering terjadi segera setelah lahir atau dalam beberapa hari pertama kehidupan. Beberapa kondisi yang memerlukan tatalaksana darurat meliputi:

  1. Asfiksia Neonatorum: Keadaan di mana bayi tidak bisa bernapas dengan baik setelah lahir. Resusitasi neonatus yang efektif melalui pemberian oksigen, ventilasi tekanan positif, dan kompresi dada sangat penting.
  2. Hipotermia Neonatal: Penurunan suhu tubuh bayi yang dapat memengaruhi fungsi organ. Penanganan meliputi penghangatan aktif dan pemantauan suhu yang intensif.
  3. Infeksi Neonatal: Infeksi seperti sepsis dapat terjadi segera setelah lahir. Pemberian antibiotik spektrum luas serta pemantauan tanda vital bayi secara berkala menjadi tatalaksana utama.

Kesimpulan

Penatalaksanaan yang cepat dan tepat pada kondisi kegawatdaruratan maternal dan neonatal sangat berperan dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas. Pelatihan yang komprehensif bagi tenaga kesehatan sangat penting agar dapat merespon kegawatdaruratan dengan segera dan efektif.

Daftar Pustaka

  1. Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., & Spong, C. Y. (2014). Williams Obstetrics. McGraw-Hill Education.
  2. WHO. (2020). Maternal and Neonatal Emergency Care. Geneva: World Health Organization.
  3. Ministry of Health Republic of Indonesia. (2022). Pedoman Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal di Fasilitas Kesehatan Primer.
  4. UNICEF. (2021). Neonatal Health and Resuscitation Guidelines. New York: United Nations International Children’s Emergency Fund.