Facebook
Youtube
Instagram

Triase dalam Penanganan Gawat Darurat

Diterbitkan Kamis, 24 April 2025

Pendahuluan

Triase adalah proses penentuan prioritas perawatan pasien berdasarkan tingkat keparahan kondisi mereka. Dalam situasi gawat darurat, triase memainkan peran penting untuk memastikan bahwa pasien yang membutuhkan penanganan medis segera menerima perawatan secepat mungkin. Proses triase tidak hanya berlaku di rumah sakit, tetapi juga di tempat kejadian seperti kecelakaan, bencana alam, atau insiden massal lainnya.

Tujuan Triase

Tujuan utama triase adalah untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya medis yang terbatas, terutama dalam situasi di mana jumlah pasien melebihi kapasitas yang tersedia. Proses triase bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi pasien yang membutuhkan intervensi medis segera.
2. Menyaring pasien dengan kondisi yang kurang serius, sehingga dapat ditunda penanganannya.
3. Mengurangi angka mortalitas dengan memberikan prioritas pada pasien dengan kondisi yang paling serius.

Kategori Triase

Secara umum, terdapat beberapa kategori triase yang digunakan dalam sistem pelayanan kesehatan, di antaranya:
1. Triase Merah (Prioritas 1): Pasien yang membutuhkan penanganan segera karena ancaman terhadap nyawa.
2. Triase Kuning (Prioritas 2): Pasien yang membutuhkan intervensi, tetapi dapat ditunda tanpa risiko signifikan.
3. Triase Hijau (Prioritas 3): Pasien dengan cedera ringan yang dapat menunggu tanpa pengaruh signifikan terhadap kondisi mereka.
4. Triase Hitam: Pasien dengan luka yang sangat parah, di mana kemungkinan penyelamatan nyawa sangat rendah atau tidak ada.

Pelaksanaan Triase di Fasilitas Kesehatan

Di fasilitas kesehatan, triase biasanya dilakukan oleh tenaga medis terlatih yang memeriksa setiap pasien berdasarkan keluhan, tanda vital, dan hasil pemeriksaan fisik. Pada kondisi gawat darurat yang masif, seperti bencana alam, penggunaan sistem triase yang efisien dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Kesimpulan

Triase merupakan komponen penting dalam manajemen gawat darurat, baik di rumah sakit maupun di lokasi insiden. Dengan adanya triase, prioritas perawatan dapat ditetapkan secara cepat dan efektif, meminimalkan risiko kematian dan komplikasi yang lebih lanjut.

Daftar Pustaka

American College of Emergency Physicians. (2020). Triage in the Emergency Department. Diakses dari https://www.acep.org/clinical–practice-management/triage/

Iserson, K. V., & Moskop, J. C. (2007). Triage in Medicine, Part I: Concept, History, and Types. Annals of Emergency Medicine, 49(3), 275-281.

Smith, J., & Wallis, L. (2020). Emergency Triage. Emergency Medicine Journal, 37(4), 252-255.

World Health Organization. (2019). Emergency Triage Assessment and Treatment (ETAT) Guidelines. Diakses dari https://www.who.int/publications/i/item/emergency-triage-assessment-and-treatment-(etat)-guidelines